Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kenderaan dinas berupa 2 unit mobil ambulans milik RSUD Sidikalang senilai Rp 1.786.915.000 tanpa ada Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Ini tertuang dalam laporan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) keuangan Kabupaten Dairi tahun anggaran 2022 oleh BPK.
Hal itu diketahui saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh BPK bersama Kasubbag Umum dan Aset RSUD Sidikalang, serta bidang aset Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) tertanggal 31 Maret 2023, terdapat 2 unit mobil ambulans tak didukung dengan bukti kepemilikan.
Di antaranya, mobil ambulas type Isuzu/Traga OTR nomor polisi (nopol) B 2804 XVW, dengan tahun pembelian tahun 2020 senilai Rp 1.039.025.000, diketahui BPKB nya belum ada. Dan 1 unit type jenis Hiace nopol B 2814 XVW senilai Rp 747.890.000 tanpa BPKB dan STNK, dengan tahun pembelian tahun 2021.
Dalam LHP itu disebutkan, telah berupaya meminta bukti kepemilikan kepada pihak penyedia, namun tidak ada bisa didapatkan.
Tokoh aktivis Kabupaten Dairi, Robinson Simbolon merasa ada yang aneh dan janggal dengan hal itu, sehingga patut diduga terjadi permainan.
“Masa sudah bertahun-tahun tidak ada bukti kepemilikan berupa BPKB dan STNK, apakah itu mobil bodong? Anggaran yang selama ini digunakan untuk membeli mobil itu apakah legal atau illegal,” kata Robinson, pada Rabu (21/6/23).
Direktur RSUD Sidikalang, Pesalmen Saragih melalui Humas, Jetra Bakara ketika dikonfirmasi mistar.id menyebutkan, mobil itu bukan bodong. Namun menurutnya, pengurusan BPKB dan STNK tidak juga bisa langsung selesai begitu saja.
“Ada prosesnya dan sudah dikerjakan oleh Rumah Sakit (RS) berkoordinasi dengan Ambulans Pintar Indonesia (API). Semoga tidak ada halangan, dalam waktu dekat ini itu terselesaikan,” sebut Jetra.
Dirinya membenarkan, ambulans jenis Isuzu Traga merupakan hibah dari PT Dairi Prima Mineral (DPM). Sementara ambulans jenis Hice merupakan pengadaan tahun 2021.
Namun saat ditanya nama perusahaan pelaksana atau penyedia, Jetra tidak merincinya hingga berita ini diterbitkan. (manru/hm16)