Banyuwangi – Organisasi Pers Persatuan Wartawan (Pewarta) Banyuwangi mengungkapkan sebuah isu yang menarik perhatian publik. Harga kain seragam siswa baru di salah satu Sekolah Negeri di Kabupaten Banyuwangi diketahui mencapai angka fantastis, yaitu Bertotal Rp. 2.450.000. Hal ini diungkapkan bahwa kain seragam tersebut dijual oleh pihak sekolah melalui Koperasi Sekolah, yang membuat para orang tua murid merasa sangat terbebani.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Pewarta Banyuwangi, salah satu orang tua yang enggan disebutkan namanya, Sebut saja Ridwan, mengungkapkan keluhannya terhadap harga kain seragam ini. Ia menjelaskan bahwa anaknya saat ini bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Banyuwangi.
“Anak saya baru saja masuk ke kelas 10,” ungkapnya dengan nada sedih, Rabu Pagi (19/07/2023).
Orang tua tersebut mengeluhkan bahwa kain seragam yang dijual melalui Koperasi Sekolah tidak dapat dibayar secara angsuran atau dicicil, melainkan harus dibayarkan secara tunai.
“Saya harus membayar lunas, akibatnya saya terpaksa menjual sepeda motor saya,” ucapnya dengan rasa kehilangan.
Isu mengenai harga kain seragam siswa yang terlalu tinggi ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan orang tua murid di Kabupaten Banyuwangi. Banyak dari mereka yang merasa bahwa biaya tersebut sangat memberatkan, terutama dalam situasi perekonomian yang sulit akibat pandemi COVID-19.
Sebagai respons terhadap keluhan ini, Persatuan Wartawan Banyuwangi berencana untuk mengadakan wawancara dengan pihak sekolah terkait. Pewarta Banyuwangi berharap dapat menemukan solusi yang dapat mengurangi beban finansial yang dirasakan oleh orang tua murid.
“Kami akan Melakukan konfirmasi Kepada Kepala sekolah, Mengapa ini tidak bisa dicicil? Bagaimana nasib siswa yang orang tuanya kurang mampu,” Ujar Ari Bagus Pranata