Menu

Mode Gelap
PB PGRI Teguh Suwarno Berkoordinasi dengan Kyai dan Aktivis Perjuangkan Guru Honorer di Konawe Selatan Guru Honorer Hadapi Sidang Gegara Disiplinkan Siswa Nakal: Ketua PB PGRI Teguh Terus Membela Ormas Tolak Ceramah KH Imaduddin di Banyuwangi, Yunus: Pengajian Akbar Tetap ada LKBH PGRI Keluarkan Peryataan Sebut Kepimpinan Teguh Sumarno “Abal-abal”, Ilham: Menang mutlak Tewas Gantung Diri di Panti Rehabilitasi Narkoba di Banyuwangi, Begini Penjelasan Ketua LRPPN-BI

Kontrol Sosial ยท 2 Jan 2024 WIB

di Banyuwangi Bosku! Beli Sampul Rapot di Kopsis Ternyata Harganya Fantastik, Kemana Dana Bos ?


 Foto: Sampul Rapot (dok. Data A Satu) Perbesar

Foto: Sampul Rapot (dok. Data A Satu)

Banyuwangi – Penjualan sampul rapot di salahsatu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Banyuwangi melalui koperasi sekolah telah menyebabkan kontroversi dikalangan wali murid. Harga yang dipatok oleh koperasi Sekolah (Kopsis) sebesar Rp. 70.000,- untuk satu sampul Rapot.

Namun, sampul rapot yang dijual di SMPN Banyuwangi ini berisi plastik rapot sebanyak 22 lembar.

Sedangkan dari penelusuran Data A Satu menunjukkan harga yang dihimpun untuk satu sampul rapot sebesar Rp. 13.000,- dan harga untuk isi atau plastik rapot sebesar Rp. 900,-per lembar maka harga total untuk satu paket sampul dan plastik rapot yang dijual koperasi sekolah sebesar Rp. 32.800,-.

Jika koperasi sekolah ini dapat memperoleh harga lebih murah, misalnya sekitar Rp. 32.000,- dari percetakan, maka keuntungan yang diperoleh sekolah sebesar Rp. 47.200,- per paket.

Bila itu di sekolah itu di kelas 7 memiliki siswa 264 siswa maka Rp. 47.200 x 264 potensi keuntungan mencapai Rp. 12.460.800 itu dari penjualan Sampul rapot, Belum dari penjualan Kain Seragam Sekolah awal masuk diterima bersekolah, dan lagian belum lagi tarikan peran serta masyarakat mirip SPP yang wali murid membayar setiap bulannya bervariasi hingga 150.000/bulan dan ada lagi uang Koordinator kelas (Korlas).

Wali murid berpendapat bahwa harga sampul rapot yang dijual di koperasi sekolah tersebut sangat membebani mereka dan berpotensi menimbulkan “bisnis menggiurkan” untuk kepentingan pribadi. Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya, Budi, mengeluhkan harga yang terlampau mahal tersebut. Ia menyatakan kemungkinan adanya solusi lain seperti menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Selain orang tua murid untuk membeli (sampul rapot) apakah tidak ada solusi lain dengan cara menggunakan dana bos,” kesalnya.

Kata dia, Sampul rapot memang bukan pembelian yang diwajibkan, tetapi jika wali murid tidak membeli dari koperasi sekolah, maka mereka harus mencari alternatif lain, namun, harga satuan barang tersebut justru lebih mahal. Budi menambahkan, bahwa sulit mencari toko atau percetakan yang menjual sampul rapot serupa dengan yang dijual di koperasi sekolah harga lebih murah.

“Kalau beli diluar mana ada beli sampul rapot sesuai dengan di sekolah yang harganya lebih murah dibandingkan beli di koperasi sekolah itu, kalau cuma beli satu itu susah kalau ada ya mahal harganya,” pungkasnya.

Wali murid dari SMPN di Banyuwangi ini berharap kepala dinas pendidikan Banyuwangi dapat memeriksa dan mengawasi kegiatan penjualan Sampul rapot dan kain Seragam sekolah untuk mencegah terjadinya pungutan liar yang merugikan wali murid.

Disisi lain, Kepala Dinas Pendidikan, Suratno Menuturkan Pihak Sekolah secara langsung tidak boleh memperjualbelikan apapun kepada siswa termasuk sampul rapot.

“Raport didorong untuk memggunakan raport digital yg di cetak, bukan ditulis,” kata Kadis Pendidikan.

Informasi Redaksi

Baca Lainnya

Tambang Pasir di Rogojampi Milik Inisial K Diduga Ilegal, Kemana Pak Polisi?

26 Oktober 2024 - 17:59 WIB

Olimpiade di SDN Model Ditarik Biaya Parkir, Apakah Ini pungli?

6 Oktober 2024 - 01:49 WIB

Dugaan Pungli di SMAN 1 Genteng, Dispendik Jatim Sebut Wali Murid Dapat Memberikan Sesuai Kemampuan

3 Oktober 2024 - 00:56 WIB

Biaya Les dan Uang Paguyuban di SDN Kebalenan, Kepala sekolah sebut tidak wajib

26 September 2024 - 08:31 WIB

Kabar Kegiatan Les di SDN Kebalenan Akhirnya Dinas Pendidikan Angkat Suara

25 September 2024 - 06:35 WIB

Dugaan Pungutan Liar di SDN Kebalenan, KS Terkesan Membisu

25 September 2024 - 06:10 WIB

Trending di Kontrol Sosial