Banyuwangi – Beredar kabar sebelumnya, Praktek pungutan liar diduga terjadi di SDN Kebalenan, adanya kegiatan bimbingan belajar (Bimbel) yang sering disebut Les serta uang paguyuban dikeluhkan walimurid.
Kepala Sekolah SDN Kebalenan, Tatik Sugiwati, menerangkan, kegiatan bimbel di kelas ini karena atas permintaan orang tua itu pun dilakukan di luar jam sekolah dan bukan permintaan dari pihak sekolah.
“Sifatnya tidak wajib (mengikuti dan membayar) mas,” ujarnya. Kamis (26/11/2024).
Selain itu, terkait tarikan biaya uang paguyuban Senilai Rp. 60.000 dirinya tidak tahu, dan dia akan memanggil pengurus paguyuban.
“Nanti saya akan panggil paguyubannya,” katanya.
Seperti berita Sebelumnya, Menurut keterangan yang diperoleh data A Satu, setiap siswa dikenakan biaya les sebesar Rp. 90.000 per bulan. Biaya tersebut dianggap tinggi oleh sebagian orangtua, terutama mengingat adanya kebutuhan lain dalam pendidikan anak-anak mereka. Mereka merasa keberatan dengan tambahan biaya ini, yang seharusnya sudah ditanggung oleh pemerintah melalui dana pendidikan.
Selain biaya les, terdapat juga pungutan lain yang disebut sebagai biaya paguyuban yang mencapai Rp. 60.000. Pungutan ini menambah beban finansial yang harus ditanggung oleh orangtua siswa. Ini menciptakan kekhawatiran di kalangan orangtua mengenai transparansi penggunaan dana tersebut.
“Paguyuban 60rb les 90rb., Gak tau mas (penggunaan uang paguyuban).. dan gak pernah di kasi tau ya..” tuturnya. Rabu (25/09/2024).
Dirinya mengungkapkan bahwa mereka tidak diberi informasi yang jelas mengenai manfaat kegiatan les dan paguyuban. Mereka berharap pihak sekolah bisa memberikan penjelasan yang lebih terbuka mengenai alokasi biaya yang ditarik dari siswa. Keterbukaan informasi dianggap penting untuk membangun kepercayaan antara pihak sekolah dan orangtua.
“Sangat memberatkan mas,” tegas Dino.
Orang tua maupun walimurid mengharapkan langkah konkret dari pihak berwenang untuk menuntaskan masalah ini agar keadilan dapat ditegakkan. Pentingnya pendidikan yang terjangkau harus menjadi prioritas bagi semua pihak, demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Kebalenan.