Menu

Mode Gelap
LKBH PGRI Keluarkan Peryataan Sebut Kepimpinan Teguh Sumarno “Abal-abal”, Ilham: Menang mutlak Tewas Gantung Diri di Panti Rehabilitasi Narkoba di Banyuwangi, Begini Penjelasan Ketua LRPPN-BI Seorang Pasien Rehabilitasi Narkoba Warga Genteng Nekat Gantung Diri Keputusan Pengadilan Akhiri Dualisme Kepengurusan PGRI, Teguh Sumarno: Sangat Benar Seorang Laki-laki Warga Sutri Ditemukan Gantung Diri

Kontrol Sosial ยท 26 Sep 2024 08:31 WIB

Biaya Les dan Uang Paguyuban di SDN Kebalenan, Kepala sekolah sebut tidak wajib


 Foto: Spanduk SDN Kebalenan Menyelenggarakan Pendidikan Gratis dipasang di gerbang sekolah Perbesar

Foto: Spanduk SDN Kebalenan Menyelenggarakan Pendidikan Gratis dipasang di gerbang sekolah

Banyuwangi – Beredar kabar sebelumnya, Praktek pungutan liar diduga terjadi di SDN Kebalenan, adanya kegiatan bimbingan belajar (Bimbel) yang sering disebut Les serta uang paguyuban dikeluhkan walimurid.

Kepala Sekolah SDN Kebalenan, Tatik Sugiwati, menerangkan, kegiatan bimbel di kelas ini karena atas permintaan orang tua itu pun dilakukan di luar jam sekolah dan bukan permintaan dari pihak sekolah.

“Sifatnya tidak wajib (mengikuti dan membayar) mas,” ujarnya. Kamis (26/11/2024).

Selain itu, terkait tarikan biaya uang paguyuban Senilai Rp. 60.000 dirinya tidak tahu, dan dia akan memanggil pengurus paguyuban.

“Nanti saya akan panggil paguyubannya,” katanya.

Seperti berita Sebelumnya, Menurut keterangan yang diperoleh data A Satu, setiap siswa dikenakan biaya les sebesar Rp. 90.000 per bulan. Biaya tersebut dianggap tinggi oleh sebagian orangtua, terutama mengingat adanya kebutuhan lain dalam pendidikan anak-anak mereka. Mereka merasa keberatan dengan tambahan biaya ini, yang seharusnya sudah ditanggung oleh pemerintah melalui dana pendidikan.

Selain biaya les, terdapat juga pungutan lain yang disebut sebagai biaya paguyuban yang mencapai Rp. 60.000. Pungutan ini menambah beban finansial yang harus ditanggung oleh orangtua siswa. Ini menciptakan kekhawatiran di kalangan orangtua mengenai transparansi penggunaan dana tersebut.

“Paguyuban 60rb les 90rb., Gak tau mas (penggunaan uang paguyuban).. dan gak pernah di kasi tau ya..” tuturnya. Rabu (25/09/2024).

Dirinya mengungkapkan bahwa mereka tidak diberi informasi yang jelas mengenai manfaat kegiatan les dan paguyuban. Mereka berharap pihak sekolah bisa memberikan penjelasan yang lebih terbuka mengenai alokasi biaya yang ditarik dari siswa. Keterbukaan informasi dianggap penting untuk membangun kepercayaan antara pihak sekolah dan orangtua.

“Sangat memberatkan mas,” tegas Dino.

Orang tua maupun walimurid mengharapkan langkah konkret dari pihak berwenang untuk menuntaskan masalah ini agar keadilan dapat ditegakkan. Pentingnya pendidikan yang terjangkau harus menjadi prioritas bagi semua pihak, demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Kebalenan.

Informasi Redaksi

Baca Lainnya

Olimpiade di SDN Model Ditarik Biaya Parkir, Apakah Ini pungli?

6 Oktober 2024 - 01:49 WIB

Dugaan Pungli di SMAN 1 Genteng, Dispendik Jatim Sebut Wali Murid Dapat Memberikan Sesuai Kemampuan

3 Oktober 2024 - 00:56 WIB

Kabar Kegiatan Les di SDN Kebalenan Akhirnya Dinas Pendidikan Angkat Suara

25 September 2024 - 06:35 WIB

Dugaan Pungutan Liar di SDN Kebalenan, KS Terkesan Membisu

25 September 2024 - 06:10 WIB

Dinilai Memberatkan, Walimurid SMAN di Banyuwangi Keluhkan Giat Studi Tour

9 Agustus 2024 - 02:25 WIB

Lapor Bu Ipuk, Salahsatu Warga Miskin di Karangrejo Butuh Uluran Bantuan

20 Juli 2024 - 13:25 WIB

Foto: Kondisi Rumah Milik Yudi Kelana
Trending di Kontrol Sosial