Banyuwangi – Pelaksanaan proyek pembangunan saluran irigasi di Dusun Wanegran RT 03 RW 02, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi yang menggelontorkan uang APBD Tahun Anggaran 2025, menuai sorotan publik. Pasalnya, para pekerja di lokasi proyek terlihat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sebagaimana diwajibkan dalam standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah pekerja tampak melakukan aktivitas pembangunan tanpa mengenakan perlengkapan keselamatan seperti helm proyek, rompi keselamatan, sarung tangan, maupun sepatu safety. Kondisi tersebut dinilai berpotensi membahayakan keselamatan pekerja dan bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Proyek yang berada di bawah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Banyuwangi tersebut seharusnya menerapkan prinsip K3 secara ketat. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pekerja, namun juga menjadi kewajiban pelaksana proyek dan pengawas lapangan untuk memastikan seluruh tenaga kerja terlindungi dari risiko kecelakaan kerja.
Kelalaian penggunaan APD ini dinilai dapat melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, serta Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri. Dalam aturan tersebut ditegaskan bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan selama bekerja, dan pemberi kerja wajib menyediakan serta mengawasi penggunaan APD.
Sejumlah pihak mendesak agar instansi terkait segera melakukan evaluasi dan pengawasan langsung ke lokasi proyek. Apabila ditemukan pelanggaran, pelaksana proyek dapat dikenai sanksi administratif hingga penghentian sementara pekerjaan, demi mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang berakibat fatal.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun dinas terkait terkait tidak digunakannya APD oleh para pekerja di lokasi pembangunan saluran irigasi tersebut.